Modem sebagai sarana penyebar signal, bisa diibaratkan seperti speedy (produk lama telkom) atau penyedia jasa internet lainnya yang akhir akhir ini merebak bak jamur. Sebut saja : First Media, Indihome, Citranet dll. Sekitar 10 tahun lalu, perkembangan android masih sebatas kota kota besar saja, sementara masyarakat baik anak sekolah, pelajar, mahasiswa, karyawan serta para eksekutif sebagian masih dengan teknologi PIN yang ada pada BB (blackberry produk Amerika). Penulis sekitar tahun 2011 saat akan diajak komunikasi dengan 3G saat itu kebingungan juga. Konon katanya, hasil jepretan atau video lain kota bisa disaksikan secara langsung. Teman kami menggunakan Blackberry dengan fitur terbaru.  Blackberry tumbang, munculah Android berbagai versi termasuk yang sederhana, yakni via layar sentuh. Pertama kali sempat beli baru dari produk china Andromax dan Asus masih berbasis 3G. Lumayanlah buat komunikasi dan kirimkirim gambar.

HP sebagai modem akan beresiko dikemudian hari

Tiga tahun terakhir sudah tak terbendung lagi perkembangan Android serta Iphone yang berbasis layar sentuh, bukan via keyboard lagi. Keyboard akan terinstall dengan sendirinya jika Android dihidupkan (switch on). Perusahaan penyedia operator yang dikenal saat itu mulai dari : Tree, Telkomsel, Indosat, Smartfren dll menawarkan berbagai paket dan harga bersaing. Mulai paket mingguan, bahkan hitungan hari (paling kecil 3 hari). Ini semua mengingat wabah besar internasional melanda hingga masyarakat terutama menengah ke bawah banyak kehilangan pendapatan akibat regulasi atau aturan kumpul kumpul mulai digalakkan. Tak bisa tidak akhirnya sekolah pun memakai sistem online (daring), akan tetapi pelaku swasta yang memang harus interaksi tetap berkomunikasi meski kadang sembunyi sembunyi.

modem lama namun sudah seri 4G dari smartfren

Tak ayal lagi, kebutuhan komunikasi tetap jalan meski pendapatan menurun hingga tingkat minimalis serta daya beli yang melandai drastis maka muncullah para pelaku bisnis dengan mengenalkan modem. Modem sebagai solusi sebaran signal akibat ekonomi yang menurun. Masyarakat yang rusak HP atau Androidnya untuk servis tentu akan mikir jika memakan biaya besar, bahkan hampir seperti beli lagi. Permasalahan komplek seputar Android yang memang rawan problem, hingga muncul penyakit wifi-only. Mau beli HP lagi ? masih lebih baik untuk makan sehari hari saja, demikian curhatan mereka. Dengan berbagai beban persoalan, akhirnya modem jadi andalan baik second atau baru (yang ini masih cukup tinggi harga di kalangan masyarakat). Pondokkemodem pernah bermain dengan modem type 3G pun berjalan setahun lalu., Akan tetapi secara kecepatan baik upload dan download tetap membawa persoalan sendiri terutama kalangan muda (milenial).

Blog ini menawarkan khususnya modem seri 4G (semoga saja), meski tak menutup kemungkinan mengingat kemampuan masyarakat yang penting online meski dengan seri 3G (meski modem jenis ini juga sudah mulai usang) dan lambat untuk dipakai akses,meski masih bisa. Dengan menggunakan modem tipe apapun asal seri 4G, insya Alloh terasa nyaman meski harus dibagi beberapa user (pemakai) bahkan pondokke modem sendiri kadang kombinasi anatar pemakaian laptop bersama HP. Kebetulan di rumah ada 3 perangkat , dan 1 Android juga wifi-only sehingga kebutuhan modem adalah utama. Demikian sekilas tentag pentingnya memiliki modem apalagi kemampuan ekonomi masyarakat kita sudah merangkak membaik, meskipun belum total pulih. Kehadiran pondokkemodem,semoga menjadi solusi anda dalam menggapai signal yang terbaik, dimanapun lokasi dan situasi Anda